3 hours with Dina

   
Senangnya.... setelah tertunda 3 minggu finally aku bisa temu-kangen sama Dina. Maklum... sejak tinggal sama papa-mama lagi  jadwalku tiba-tiba jadi padat enggak jelas gitu. Kita jalan-jalan ke Gramedia Depok. Diawali dengan have lunch di Es Teler 77. Dina makan mie ayam pedas, aku cukup puas dengan siomay. Makannya sih cuma sebentar, ngobrolnya yang lama, seru & rame sendiri... (sampe kita hampir dilempar centong gitu sama waiter-nya(n_n)). We chat about the Unif Seven's topic of the month : Persiapan pernikahan Dina. Kita ngobrol dari baju yang Dina mau pakai sampe ke jari kakinya mas Riky.nah lo...

Lanjut... kita naik ke lt.2. Salah satu kesamaan anak Unif Seven adalah, we love books (selain we love foods). Betah banget deh kita 'mubeng-mubeng' diantara rak-rak buku ini. But... selera bacaan kita beda banget. Dina hunting buku di bagian agama & akhirnya beli La Tahzan, aku di bagian novel & sure... beli harlequin, kisah roman yang enteng bacanya & sometimes ada sex education-nya.hihihihi...

Kringggg.... kringgg..... ini sudah kelima kalinya mama telpon aku (aslinya hpku enggak bunyi kring-kring ding). Uhh.... what's wrong with my mom, kyaknya aku enggak bawa wajan deh dari rumah. Mama telpon aku ngomongin 5 hal yang sebenernya bisa diomongin dengan sekali telpon...

"Lagi dimana? Pulang jam berapa??"

"Lagi dimana? kok masih disitu sih..."

"Ntar mampir di Bread Talk ya beli roti gandum."

"Sekalian beli biskuitnya Jasmine..."

"Pulang jam berapa?? ktanya mau numis selada air buat papa..."

Kyaknya mama pengen banget aku cepet pulang. Well, apa boleh buat, temu-kangennya kita jadi berakhir lebih cepat dari yang kita mau... i'm sorry Dina, mudah-mudahan next time enggak begini lagi ya...